Ini adalah salah satu bubur ayam kampung kesukaan aku. Rasanya pas, tidak keasinan maupun kemanisan.
Namanya Bubur Ayam Pan-Pan, berlokasi di Taman Jajan Bintaro. Ini cocok untuk dimakan di malam hari, selagi cuaca sedikit dingin karena angin yang kencang. Satu mangkuk ini seharga IDR 24000. Kalau buat aku sih, sudah cukup kenyang.
Dulu, aku pernah merasa tisak dicintai. Merasa tersingkirkan.
Saat tidak ada orang yang mencintaiku, meninggalkanku. Bahkan, aku pernah berpikir untuk mundur dari sosial media dan ketenaran.
Pernah berpikir untuk lari dari kenyataan, tetapi Tuhan menyelamatkanku dengan mengirimkan seseorang. Walau terlambat, tidak masalah.
Akhirnya, aku mengakui kalau aku sedang ada masalah serius, yang membuatku jatuh. Ini nyata. Dan merasa seperti dimanfaatkan saja. Dicari kalau butuh saja.
Aku selalu bilang kalau aku amatir. Tapi, ini benar. Aku belajar ini itu hanya supaya orang-orang bisa "melihat" diriku, walau hasilnya begitu saja. Seperti menyanyi, suatu hal yang mati-matian aku pelajari, karena sempat belajar di tempat les tetapi memang aku lebih fokus pada piano.
Sesekali hasil karyaku dilaporkan sebagai plagiat. Terpaksa aku hapus. Beberapa kali mendapat komentar buruk. Itu biasa bagiku.
Bahan:
2 siung bawang putih
2 bawang merah
Minyak untuk menumis
50-70 ml air
2-3 sdm kecap asin
1/4 sdt garam
1 ikat kangkung yang sudah dipetik dari tangkainya
Cara memasak:
1. Panaskan minyak. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum. Kecilkan api.
2. Masukan kangkung dan air. Tumis sebentar. Jangan sampai terlalu layu.
3. Masukan kecap asin dan garam. Aduk merata.
4. Sajikan selagi masih hangat