Dari kecil aku senang membaca. Entah itu buku, majalah, tabloid, ataupun koran. Kebiasaan ini masih berlanjut sampai sekarang.
Hal yang berkesan bagiku adalah majalah dan novel. Kedua hal ini tidak pernah lepas dari hidupku. Aku senang sekali membeli majalah sejak masih kecil. Majalah pertama yang aku baca adalah majalah bobo, sewaktu aku masih kelas 1 SD. Aku masih ingat dengan kartun Bona dan Rong-Rong. Begitu juga dengan bagian cerita pendek pada majalah itu.
Seiring berjalannya waktu, akupun tumbuh dewasa. Ketika aku sudah beranjak remaja, kira-kira mulai usia 13 tahun, aku membaca majalah remaja. Seperti kawanku, go girl, girlfriend, cosmopolitan, dan sebagainya. Aku masih ingat masa-masa ketika aku sedang mengidolakan seorang selebriti dan majalah yang aku beli menampilkan foto dari idolaku. Betapa senangnya diriku pada saat itu. Saat itu, aku tergila-gila dengan Emma Watson.
Lalu, ketika aku membaca halaman yang berisikan puisi dan cerita pendek pada majalah yang aku baca, tergerak pikiranku untuk mulai membuat puisi dan cerita pendek sendiri, walaupun tidak aku kirimkan kepada redaksi majalah. Puisi pertamaku mungkin ketika aku masih SD. Sedangkan cerita pendek pertamaku aku buat ketika aku kelas 2 SMP dan aku ikut sertakan untuk dipajang pada majalah dinding di sekolahku untuk mewakili kelasku. Cerita pendek yang sederhana, namun memiliki penggemarnya sendiri.
Aku mensyukuri itu. Aku bersyukur pada diriku yang suka mundar-mandir keluar masuk ruang perpustakaan di sekolahku, sampai ibu pertugas perpustakaan hafal dengan diriku. Bukan karena aku berteman dengan anak bungsunya, melainkan karena aku sering sekali mampir untuk membaca buku di tempat atau meminjam. Sampai kartu perpustakaanku penuh.
Ketika aku sudah semakin dewasa, aku mulai menulis novel. Novel pertamaku sangat sederhana dan ala kadarnya. Novel itu berjudul "Dibalik Pintu". Aku cukup bangga dengan novel itu, walaupun singkat. Karena tidak semua orang bisa menulis sebuah novel.
Disamping novel, aku juga suka membaca buku jenis lainnya. Seperti buku pelajaran waktu kuliah. Aku senang membaca buku kuliah dan membuat rangkuman sebagai cara untuk belajar demi menghadapi ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Hal itu yang dikagumi oleh beberapa teman kuliahku.
Kembali ke novel. Aku tidak hanya senang untuk menulis novel. Aku juga senang untuk membaca novel karya orang lain. Misalnya, novel karangan Ilana Tan yang terkenal pada jaman aku masih sekolah atau pada jaman aku masih kuliah dulu. Novel yang menceritakan tentang empat musim yang berbeda. Keempat novel itu cukup menarik perhatianku.
Selain itu, aku juga mengkoleksi novel-novel lain yang mengambil lokasi di berbagai macam negara seperti Jepang, Korea, China, Amerika, Perancis, Belanda, Spanyol, dan lain sebagainya. Semuanya menarik bagiku. Bukan hanya karena novel-novel tersebut berhasil untuk menggambarkan suasana kota yang menjadi lokasi di dalam ceritanya, tetapi novel-novel tersebut mampu untuk membawaku sebagai pembaca untuk ikut merasakan perasaan cinta dari tokohnya. Dan aku terinspirasi untuk membuat novelku sendiri.