You are You - 4

"Appa, mau kemana?" tanya Yoon-na.
"Ada rapat sore ini. Setelah itu, appa sudah ada janji makan malam dengan calon ibu barumu," ucap Gi Nam-soo.
"Apakah aku perlu menunggu appa?" tanya Yoon-na.
"Tidak perlu, kamu tidur duluan saja. Kamu juga boleh bersenang-senang dengan temanmu malam ini. Appa akan pulang malam sekali," ucap Gi Nam-soo.
"Baiklah," ucap Yoon-na sambil menutup pintu rumah ketika ayahnya menaiki mobil.

Yoon-na masuk ke dalam rumah dan langsung mandi. Setelah mandi, dia membereskan meja belajarnya yang sudah terlalu berantakkan.

[Baek Yi-an]
Yoon-na, mau lihat aku bermain bulu tangkis? Aku sudah ada di depan rumahmu

Yoon-na menerima pesandari Yi-an dan tersenyum. Yoon-na membuka pagar rumahnya dan melihat Yi-an berdiri di depan pagar sambil membawa tas olahraganya.

"Yoon-na, ayo kita ke gedung olahraga," ucap Yi-an.
"Kamu kapan mengikuti perlombaan bulu tangkis antar sekolah?" tanya Yoon-na.
"Dua minggu lagi. Kamu pasti datang, kan?" tanya Yi-an.
"Ye!" jawab Yoon-na.

Yoon-na duduk di samping lapangan bulu tangkis dan melihat Yi-an berlatih bulutangkis bersama pelatih. Yoon-na suka menonton temannya itu bermain bulu tangkis dan selalu mendukungnya.

"Yi-an, semakin hari permainanmu semakin bagus," ucap pelatih.
"Kamsahamnida!" ucap Yi-an.

Yi-an mengambil kok dan raketnya, lalu berjalan mendekati Yoon-na yang sedang duduk di kursi samping.

"Kamu lapar? Mau temani aku makan?" tanya Yi-an.
"Mmm.." ucap Yoon-na sambil tersenyum.

Yoon-na dan Yi-an berjalan kaki bersama. Di sepanjang perjalanan, mereka asik mengobrol.

"Malam ini kamu sendirian?" tanya Yi-an.
"Ye! Appa pergi rapat, setelah itu makan malam dengan kekasihnya yang akan dinikahiya tahun depan," ucap Yoon-na.
"Pelayan di rumahmu tidak masak?" tanya Yi-an.
"Ani! Aku yang bilang kalau aku bosan makan sendirian di rumah," ucap Yoon-na.
"Mau makan bulgogi?" tanya Yi-an.
"Ye!" jawab Yoon-na.

***

Yoon-bi dan Jong-seok menaiki bis dan menuju kota Seoul. Mereka berdua ingin jalan-jalan berdua. Mereka bosan di rumah. Hari ini ibu mereka sedang ada janji makan malam dengan kekasihnya, sehingga mereka berdua bisa kabur untuk jalan-jalan sebelum ibunya pulang.

"Jong-seok, kamu janji ya, jangan sampai kita terlalu lama di kota ini dan membuat kita berdua dimarahi!" ucap Yoon-bi.
"Ye!" ucap Jong-seok saat turun dari bis.

Yoon-bi dan Jong seok berjalan bersama. Mereka berdua melewati depan rumah makna Tosokchon dan berdiri di depan rumah makan itu sebentar.

"Yoon-bi, mari kita mencari tempat makan!" ucap Jong-seok.
"Ye!" ucap Yoon-bi.
"Sebentar, tali sepatuku lepas," ucap Jong-seok.

Selama Jong-seok menikat tali sepatunya, Yoon-bi melihat ke arah rumah makan Tosokchon. Yoon-bi sangat kaget melihat seorang gadis yang ada di dalamnya. Wajah gadis itu mirip dengannya. Yoon-bi sampai berpikir, apa mungkin dia salah lihat. Tapi, dia tidak salah lihat. Yoon-bi memukul pipinya dan tetap melihat gadis yang mirip dengannya itu di dalam Tosokchon.

Yoon-bi berusaha mengingat. Apakah ia memiliki saudara kembar? Yoon-bi berpikir dan tak dapat menemukan jawaban di dalam pikirannya. Ingatannya masih hilang karena kecelakaan 7 tahun yang lalu.

"Hei, kenapa kamu memukuli pipimu?" tanya Jong-seok.
"Aku seperti melihat sesuatu yang aneh," ucap Yoon-bi.
"Apa itu?" tanya Jong-seok.
"Bukan apa-apa," ucap Yoon-bi.
"Ah, dasar aneh!" ucap Jong-seok.
"Ayo kita jalan lagi," ucap Yoon-bi.

Mereka berdua berjalan menelusuri Jongno-gu, sebuah daerah di Seoul. Jong-seok merangkul Yoon-bi.

"Jong-seok," ucap Yoon-bi sambil melepaskan rangkulan kakak angkatnya itu.
"Mueos?" tanya Jong-seok.
"Tidak perlu merangkulku seperti itu. Nanti orang-orang bisa salah sangka," ucap Yoon-bi.
"Yoon-bi," ucap Jong-seuk.
"Mmm," ucap Yoon-bi sambil menunduk ke bawah.
"Nan dangsin-eul joh-ahaji," ucap Jong-seok tiba-tiba.
"Mwo? Kita ini kan keluarga!" ucap Yoon-bi.
"Tapi, aku sudah lama menyukaimu. Aku tidak butuh penerimaan darimu. Bisa melindungimu sudah membuatku bahagia," ucap Joong-seok.
"Gomawo," ucap Yoon-bi. Yoon-bi.

BERSAMBUNG.....

0 Comments