You Are You - 3

Seoul

"Gi Yoon-na! Ayo kita berangkat ke sekolah!" ucap Baek Yi-an.
"Aku bisa jalan sendiri!" ucap Yoon-na.
"Yoon-na, kita sudah berteman selama hampir 10 tahun. Kenapa kamu tiba-tiba menjauhiku belakangan ini?" tanya Yi-an.
"Mianhae, aku ingin pergi sendiri saja," ucap Yoon-na.

Yoon-na berjalan kaki menuju halte bus. Yi-an mengikuti Yoon-na dari belakang dan ingin menaiki bus yang sama. Saat Yoon-na menaiki sebuah bus yang lewat di depannya, Yi-an menaiki bus itu dari pintu belakang dan duduk di belakang Yoon-na.

[Baek Yi-an]
Jangan marah-marah sepert itu!
Senyum!

Yoon-na membaca pesan yang dikirim oleh Yi-an dan sedikit tersenyum. Sebenarnya, Yoon-na tidak membenci sahabatnya itu. Hanya saja, Yoon-na tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil lagi.

Yi-an mencolek pundak Yoon-na dan tersenyum dihadapannya. Yonn-na juga sedikit tersenyum dan tidak marah-marah lagi.

 "Baek Yi-an, bisa kita bicara sebentar?" tanya Yoon-na.

Yoon-na dan Yi-an duduk di sebuah kursi di lapangan sekolah dan berbicara sebentar. Yi-an selalu mendengarkan perkataan Yoon-na dan menjadi teman ceritanya sejak kecil.

"Ayah angkatku ingin menikah dengan wanita yang punya anak laki-laki. Aku tak yakin siap atau tidak untuk punya ibu baru. Aku lebih suka tinggal sendiri seperti ini," ucap Yoon-na.
"Yoon-na, sudah saatnya kamu tidak hidup sendiri lagi. Ayah angkatmu memang sibuk, Mungkin dengan punya saudara baru, kamu tidak akan sendiri lagi," ucap Yi-an.
"Yi-an, jika aku sedih, bolehkah aku memanggilmu?" tanya Yoon-na.
"Tentu!" ucap Yi-an.
"Gomawo!" ucap Yoon-na.

Yoon-na dan Yi-an berjalan bersama menuju kelas dan memasuki ruang kelas yang sama.

***

[Gi Yoon-na]
Bisa temani aku keluar sebentar? Aku ada di depann rumahmu.

[Baek Yi-an]
Ye!

Yi-an keluar dari kamarnya dan menuju depan rumahnya. Yoon-na sudah menunggunya sendirian.

"Apa yang membuatmu memanggilku jam segini?" tanya Yi-an.
"Aku semakin kepikiran mengenai saudara kembarku. Kamu ingat tentang Yoon-bi?" tanya Yoon-na.
"Ye! Kenapa tiba-tiba kamu memikirkannya?" tanya Yi-an.
"Firasatku mengatakan bahwa dia masih hidup. Dia masih ada di Korea. Aku ingin mencarinya," ucap Yoon-na.
"Kamu ingin mencarinya kemana?" tanya Yi-an.
"Entahlah, aku harus bisa bertemu dengannya. Kamu pasti kangen dengannya," ucap Yoon-na.
"Jika waktu bisa diputar, aku ingin mencegahnya mengendarai sepeda dan menyuruhnya untuk tetap di depan toko buah," ucap Yi-an.
"Aku yakin kalau kamu juga merindukannya," ucap Yoon-na.
"Semua waktuku yang aku berikan padanya tentu sangat berharga. Mungkin dia adalah cinta pertamaku waktu itu," ucap Yi-an.
"Baek Yi-an! Kita masih umur delapan tahun. Yang seperti itu tidak bisa disebut cinta pertama," ucap Yoon-na.
"Kamu jealous?" tanya Yi-an sambil mengelitiki pinggang Yoon-na.
"Ani!" ucap Yoon-na sambil mengelitiki pinggang Yi-an sebagai balasan.
"Yoon-na, mau keliling sebentar?" tanya Yi-an.
"Ye!" jawab Yoon-na.

Yoon-na dan Yi-an berkeliling sebentar. Mereka berdua berjalan kaki bersama melwati sungai Han. Sungai Han tampak indah di malam hari.

"Indahnya sungai Han pada malam hari!" ucap Yoon-na.
"Kamu senang melihatnya?" tanya Yi-an.
"Tentu!" ucap Yoon-na.

(Flashback)

Yi-an dan Yoon-bi berkeliling menaiki sepeda berdua. Yi-an mengendarai sepeda tepat di depan Yoon-bi agar Yoon-bi tidak tersesat.

"Yoon-bi, lihatlah! Pemandangan sangat indah," ucap Yi-an.
"Ini sungai Han? Ternyata indah sekali pada malam hari," ucap Yoon-bi.
"Kamu senang melihatnya?" tanya Yi-an.
"Tentu!" ucap Yoon-bi.
"Kalian?" tanya Yoon-na.
"Yoon-na, sedang apa disini?" tanya Yi-an.
"Aku sedang melihat sungai Han," ucap Yoon-na.
"Baiklah, mari kita pulang!" ucap Yi-an.

Tiga anak kecil itu pulang bersama menuju rumah masing-masing. Yoon-na dan Yoon-bi menaiki sepeda yang sama peperti biasa.

***

"Ah, kau teringat masa lalu ya?" tanya Yoon-na.
"Ya, masa kecilku dulu. Aku dan Yoon-bi sering kesini," ucap Yi-an.
"Yi-an, terima kasih sudah mau bersamaku selama ini dan menjadi teman dekatku," ucap Yoo-na.
"Aku akan selalu menjadi teman dekatmu!" ucap Yi-an.

BERSAMBUNG.....

0 Comments