Elegi Hati 7 - Bingung

April 2007

Sudah lewat 2 bulan sejak mendapatkan surat misterius itu. Aku sudah tidak terlalu memikirkannya lagi. Mungkin hanya orang iseng yang mengerjaiku waktu itu.

Lapangan olahraga sepi. Semua anak kelas 3 sedang mempersiapkan ujian yang tinggal seminggu lagi. Hari ini hanya ada kelasku yang memakai lapangan olahraga.

"Ah, lu gimana sih? Gak pernah bisa masukin bolanya ke ring," ucap Roni marah-marah.
"Maaf..." jawabku.

Ya beginilah aku. Aku payah dalam pelajaran olahraga. Banyak orang menertawaiku. Bukan hanya anak cowok, tapi anak cewek pun banyak yang menertawaiku.

"Mik!" panggil Anne.
"Apa?" tanyaku.
"Sini!" jawab Anne.
"Kenapa sih?" tanyaku penasaran.
"Lihat ke atas deh!" ucap Anne sambil berbisik kepadaku.

Ternyata ada kak Gio di yang sedang melihat ke arah lapangan dari lantai tiga gedung sekolah.  Entah apa yang dia lihat, tapi perasaanku biasa saja. Mungkin guru yang akan mengajar kelasnya belum datang.

"Cieee..." ejek Anne.
"Ah, apaan sih!" jawabku.

Setelah jam olah raga selesai, kami semua kembali ke kelas kami masing-masing dan hendak mengambil baju ganti kami. Aku merasa aneh. Tiba-tiba, ada lipatan kertas di atas mejaku. Aku yakin kalau itu bukan milikku.

Besok sore jam 3 ketemuan yuk di taman segar
See you :)

"Siapa sih yang kirim surat ini? Kenapa gak pake SMS aja?" desahku dalam hati.

***

"Nick?" ucapku kaget.

Aku kaget sekali melihat Nick yang sedang duduk di salah satu kursi di taman segar. Biasanya Gio yang mengajakku ke taman segar, bukan Nick.

"Apa kabar?" tanya Nick.
"Baik," jawabku.
"Masih aja cuek." ucap Nick.
"Kenapa emang?" tanyaku.
"Ah, tak apa," jawab Nick.
"Oh," jawabku.
"Mik, aku kangen sama kamu. Kamu jangan menghindar dariku dong! Kita kan bisa berteman," ucap Nick.
"Maaf Nick," ucapku.
"Kita bisa mulai lagi kan? Anggap saja kita baru abis kenalan. Tapi kita gak pacaran," ucap Nick.

"Duh, gimana ya?" Desahku dalam hati.

"Jawab dong Mik!" ucap Nick.
"Iya iya!" ucapku.
"Oke, kita bisa berteman. Kamu tolong jangna menghindar dariku," ucap Nick.
"Terserahlah!" jawabku.
"Mau pergi makan eskrim?" tanya Nick.
"Maaf, aku takut kena flu kalau makan eskrim," ucapku.
"Hahaha, kamu lagi diet ya?" tanya Nick.
"Sok tau kamu!" jawabku.
"Kemarin aku baca majalah punya kakak sepupuku. Kamu hebat ya, bisa masuk majalah gitu," ucap Nick.
"Ah, biasa saja kok," jawabku.
"Kamu tuh hebat! Kamu bukan hanya bisa bermain piano, tapi kamu bisa menulis lagu dan lagumu itu enjoyable," ucap Nick.
"Oiya Nick, aku mau pergi dulu ya! Ada janji," ucapku.
"Janji sama siapa?" tanya Nick.
"Ada deh!" jawabku.

Aku langsung ke halte bis dan bisnya langsung datang. Aku ada janji dengan guru les pianoku yang membantuku membuat lagu.

"Silahkan masuk!" sapa bu Maura, guru les pianoku. Ini adalah pertama kalinya aku datang ke rumahnya.
"Sebulan lagi kamu jadi konser?" tanya bu Maura.
"Oh, jadi kok bu," ucapku.
"Rencananya, kamu mau main berapa lagu disana?" tanya bu Maura.
"Empat lagu bu," jawabku.
"Kamu sudah memilih lagunya?" tanya bu Maura.
"Baru pilih satu, lagu Romance D'amour," jawabku.
"Lalu, sisanya?" tanya bu Maura.
"Mungkin, aku ingin menampilkan lagu yang baru saja aku tulis. Yang belum lama release," ucapku.
"Oh, yang judulnya Heart's Elegy dan Aki no Hikari ya?" tanya bu Maura.
"Iya bu! Tinggal pilih satu lagu lagi nih," ucapku.
"Coba nanti malam kamu pikirkan mau main lagu apa lagi," ucap bu Maura.
"Oke bu!" jawabku.

BERSAMBUNG.....

0 Comments